House of Indonesia Products (HIP) Jeddah diinisiasi oleh anggota KPMI. Juga didedikasikan bagi para pengusaha muslim khususnya di KPMI supaya mudah masuk ke pasar Saudi Arabia. Alhamdulillah sudah ada staf di Indonesia (berkantor di Bogor) dan bulan depan juga ada staf di Jeddah. Alhamdulillah saat ini di HIP Jeddah, tersedia kantor, ruang display produk dan gudang bagi produk kita.
Mohon do’a secepatnya kami susun panduan bagi yang berminat memasarkan produknya melalui HIP.
Selama ini pasar Saudi Arabia tidak digarap dengan baik oleh pengusaha Indonesia. Perusahaan Indonesia yg saat ini paling menikmati pasar Saudi adalah Indofood dengan produk utamanya Indomie dan produk lainnya.
Ekspor kita ke Saudi kalah jauh dibawah Thailand bahkan juga Vietnam. Padahal banyak produk yg tersedia disini, peluangnya sangat besar dan terbuka.
Insyaa Allah kami infokan setiap perkembangan nya.
BarokAllahu fiikum..
👆🏻👆🏻
Konfirmasi langsung dari pak Nursyamsu
Jakarta – Pelaku usaha Indonesia telah mendirikan The House of Indonesia Products (HIP) di Jeddah, Saudi Arabia. HIP memiliki kantor di pusat bisnis Jeddah dengan ruang display produk dan didukung gudang dengan cold storage di pinggiran Kota Jeddah.
HIP telah diresmikan pada 2 Desember 2018 lalu, melalui penandatanganan antara Presiden Direktur PT Rumah Produk Indonesia Nursyamsu Mahyuddin dan Mohammad Harez sebagai partner pengusaha dari Saudi Arabia.
“Pendirian HIP ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Saudi Arabia, termasuk produk hortikultura,” ujar Nursyamsu dalam keterangan tertulis, Minggu (9/12/2018).
Saat ini, total impor Saudi Arabia mencapai US$ 126,76 miliar. Sementara nilai impor terbesar berasal dari Tiongkok, diikuti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke 18, Thailand di urutan 12 dan Vietnam di urutan 16.
Produk hortikultura dari Thailand yang masuk pasar Saudi Arabia tahun 2017 (HS Code 06, 07 dan 08) total senilai US$ 12,6 juta. Sedangkan dari Indonesia untuk kelompok produk yang sama hanya senilai US$ 3,07 juta atau kurang dari 25% dari Thailand.
“Melihat potensi produk hortikultura Indonesia, sangat besar peluang untuk ditingkatkan, baik untuk produk hortikultura segar maupun olahannya,” beber Nursyamsu.
Pasalnya, lanjut Nursyamsu, tipikal pengusaha Arab Saudi sangatlah khas, yaitu menghargai tatap muka. Dengan demikian, kehadiran HIP di Jeddah diharapkan akan mempermudah para pengusaha agrobisnis Indonesia masuk ke pasar Saudi Arabia dengan bertatap muka langsung di negerinya.
“Jadi kami optimis hadirnya HIP di Jeddah ini membuka selebar-lebarnya pintu ekspor produk hortikultura Indonesia. Kuncinya sudah kita pegang, apalagi pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menjamin kemudahan pengurusan dokumen ekspor,” tuturnya.
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi, memberikan apresiasi terhadap upaya cerdas pihak swasta ini. Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong dan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor.
“Dengan adanya upaya cerdas ini, kami berharap agar petani dan eksportir mengambil manfaat tersedianya House of Indonesia untuk memasuki pasar Timur Tengah,” tegasnya.
“Membuka pasar di Timur Tengah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong investasi dan meningkatkan ekspor,” pungkas Suwandi. (prf/hns)
Sumber :
WA KPMI Madiun Raya
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4335436/indonesia-punya-rumah-produk-lokal-di-arab-saudi